摘要:Tantangan dunia pendidikan di eraglobalisasi ini sedemikian kompleks. Dunia semakin mengecil seperti kampung k"ecil. Batas an tar negara tidak lagi diukur oleh jarak dan waktu. Semua yang terjadi di dunia ini real-time dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, saat itu juga, dan di mana pun dia berada. Siapa yang memiliki informasi dia akan menjadi trend-setter. Siapa yang kuat dia akan menghegemoni, memonopoli, dan mengeksploitasi. Suka-tidak suka kenyataan ini telah terjadi. Namun demikian bangsa-bangsa yang kuat dan berkarakter adalah ban gsa yang paling diuntungkan oleh era ini. Mereka dengan mudah melakukan ekspansi ke negara lain dengan 'tanpa adanya perlawanan' yang berarti. Bangsa-bangsa berkembang dan terbelakang tidak mampu berkompetisi dengan mereka. Tidak terkecuali bangsa kita. Tahun 2010, tepatnya pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum penting dicanangkannya pendidikan karakter guna membangun ban gsa ini agar bangkit dan berdiri setara dengan bangsa-bangsa maju. Kalau melihat sejarah negara-negara maju, mereka membangun karakter tidaklah secara instan dan hanya melalui regulasi sernata. Tetapi mereka menanamkan nilai-nilai virtue tertentu pada diri pribadi yang kemudian melahirkan kesadaran sosial. Apa yang secara pengetahuan itu dinilai baik (moral knowing), akan diterima sebagai belief (keyakinan) dan menjadi perilaku yang mesti dipatuhi. Dan itulah karakter, sesuatu yang masih mahal di negeri ini. Melalui pendidikan-lah harapan itu masih mungkin untuk diwujudkan.
其他摘要:Tantangan dunia pendidikan di eraglobalisasi ini sedemikian kompleks. Dunia semakin mengecil seperti kampung k"ecil. Batas an tar negara tidak lagi diukur oleh jarak dan waktu. Semua yang terjadi di dunia ini real-time dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, saat itu juga, dan di mana pun dia berada. Siapa yang memiliki informasi dia akan menjadi trend-setter. Siapa yang kuat dia akan menghegemoni, memonopoli, dan mengeksploitasi. Suka-tidak suka kenyataan ini telah terjadi. Namun demikian bangsa-bangsa yang kuat dan berkarakter adalah ban gsa yang paling diuntungkan oleh era ini. Mereka dengan mudah melakukan ekspansi ke negara lain dengan 'tanpa adanya perlawanan' yang berarti. Bangsa-bangsa berkembang dan terbelakang tidak mampu berkompetisi dengan mereka. Tidak terkecuali bangsa kita. Tahun 2010, tepatnya pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum penting dicanangkannya pendidikan karakter guna membangun ban gsa ini agar bangkit dan berdiri setara dengan bangsa-bangsa maju. Kalau melihat sejarah negara-negara maju, mereka membangun karakter tidaklah secara instan dan hanya melalui regulasi sernata. Tetapi mereka menanamkan nilai-nilai virtue tertentu pada diri pribadi yang kemudian melahirkan kesadaran sosial. Apa yang secara pengetahuan itu dinilai baik (moral knowing), akan diterima sebagai belief (keyakinan) dan menjadi perilaku yang mesti dipatuhi. Dan itulah karakter, sesuatu yang masih mahal di negeri ini. Melalui pendidikan-lah harapan itu masih mungkin untuk diwujudkan.