摘要:Kajian ini dilakukan untuk melihat implementasi kebijakan pembangunan kota berkelanjutan ramah lingkungan yang merupakan salah satu pilar dalam program SDGs (Sustainable Development Goals) 2030 dimana pemerintah lokal ditempatkan sebagai aktor utama. Untuk di level regional ASEAN, komitmen negara kawasan untuk pembangunan kota berkelanjutan ramah lingkungan tergambar di dalam Blueprint ASEAN Socio-Culture Community 2025. Kajian terhadap aspek implementasi ini ditujukan untuk mengidentifikasi perkembangan dan tantangan yang dihadapi dalam kebijakan startegis Pemerintah Kota Palembang sebagai aktor utama pelaksana menuju kota berkelanjutan ramah lingkungan jangka panjang, dengan projek Australia-Palembang terkait pengadaan air bersih dan sanitasi sebagai studi kasus. Sejalan dengan tujuan tersebut maka kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat eksploratif dan deskriptif, dimana kedalaman dan konteks data menjadi penting. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Pemerintah Kota Palembang telah dianggap sebagai sebuah institusi yang memiliki clear political objectives berkomitmen secara penuh dalam praktek city diplomacy untuk melibatkan diri secara langsung meskipun dalam gerak terbatas pada kerjasama internasional melalui kebijakan dan komunikasi yang berimbang antar lembaga pemerintahan dan AUS AID (sebagai donor internasional). Pemerintah kota tidak lagi dipandang sebagai objek implementasi rencana program yang dirumuskan pada tingkat pusat, namun juga berpeluang untuk merumuskan rencana strategis atau bottom up prosedur yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat lokal dan kesesuaian model dengan pembangunan kota berkelanjutan ramah lingkungan.
其他摘要:This study was conducted to see the implementation of environmentally sustainable city development policies which are one of the pillars in the program of SDGs (Sustainable Development Goals) 2030 where local government is placed as the main actor. For th