摘要:Kerugian kredit,telah berulang kali diidentifikasi sebagai pemicu utama terjadinya kegagalan pada bank. Namun,studi yang menelaah faktor penentu kerugian kredit bank masih sangat jarang. Salah satunya adalah struktur kepemilikan keluarga. Padahal,70% bank di Indonesia dimiliki oleh keluarga sehingga perbankan di Indonesia sangat rentan oleh eskpropriasi oleh kepemilikan keluarga terhadap pemegang saham minoritas. Oleh karena itu,tujuan utama penelitian ini adalah melihat pengaruh struktur kepemilikan keluarga dan pemerintah terhadap kerugian bank. Faktor penentu lainnya yang diteliti adalah pengaruh non linear ukuran bank terhadap kerugian kredit bank. Penelitian ini menggunakan the generalized method- of-moments (GMM) estimator yang dikembangkan untuk dynamic models of panel data. Dengan menggunakan data perbankan Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014,hasil penelitian menunjukkan bahwa bank dengan kepemilikan keluarga memiliki kerugian kredit lebih besar dibandingkan bank lainnya (non keluarga). Tetapi,penelitian ini tidak menemukan pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap kerugian kredit. Sementara ukuran bank ditemukan berpengaruh secara linear terhadap kerugian kredit namun tidak berpengaruh secara non linear. Implikasi penelitian ini adalah perbankan di Indonesia sebagai industri teregulasi harus memiliki aturan dan penegakan yang ketat dari Otoritas Jasa Keuangan agar bank dengan kepemilikan keluarga tidak menimbulkan kerugian kredit lebih besar dan merugikan pihak minoritas.
其他摘要:Credit losses,has been repeatedly identified as the principal cause of the failure of the bank. However,the extant literatures that examine the determinants of bank credit losses are still very rare. One is the structure of family ownership. In fact,70% o
关键词:kerugian kredit bank;struktur kepemilikan keluarga;struktur kepemilikan pemerintah;ukuran bank;risiko bank