摘要:Studi ini mendasarkan pada research gap dan fenomena bisnis,yakni kontroversi studi kerja sama lintas fungsi terhadap kinerja. Selain itu terdapat inkosistensi kerja sama lintas fungsi studi. Hasil temuan menyimpulkan bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) inovasi yang dilakukan bersifat follower,artinya produk muncul di wilayah lain yang relatif baru kemudian sedikit modifikasi. Populasi pada studi ini adalah UKM industri kecil batik di Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 115,yang terdistribusi di kota Pakalongan,Kabupaten Pekalongan,Pati, Sukoharjo,Rembang dan Purbalingga (Disperindag Prov.Jateng 2014 ). Kemudian metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling,artinya berdasarkan karaktersitik populasi,yakni daerah atau lokasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan The Structural Equation Modelling (SEM) dari paket software AMOS 5.0. Model akhir temuan hasil studi ini menunjukkan bahwa,prioritas pertama model pengembangan kinerja inovatif UKM di Provinsi Jawa Tengah,dilakukan dengan meningkatkan kualitas pengetahuan intrinsik dengan indikator akurat,objektif,dinamis /up date dan dapat dipercaya.
其他摘要:This study is based on research gaps and business phenomenon,namely the controversy studies crossfunctional cooperation to performance. Moreover there is no cross-functional cooperation inconsistencies study. The findings conclude that the Small and Mediu
关键词:Kinerja Inovatif;kualitas pengetahuan;Integrasi lintas fungsi;Jejaring pengetahuan;Kualitas kerja sama lintas fungsi
其他关键词:Innovative performance;quality of knowledge;cross-functional integration;networking knowledg