摘要:Kajian ini dilakukan untuk menggali hukum tentang pemberian hadiah oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah berupa cindera mata maupun hadiah yang bersifat material pada saat pembukaan rekening dengan cara undian. Akad wadî‘ah dalam produk penghimpunan dana LKS secara substantif sama dengan akad qardh karena di dalamnya terkandung izin penggunaan objek yang dititipkan. Karena itu, akad wadî‘ah tersebut termasuk domain akad tabarru’. Sedangkan akad mudhârabah termasuk akad bisnis yang dikategorikan sebagai akad mu‘âwadhat/ tijârî. Jâ’izah tasjî‘iyah juga sama kedudukannya dengan akad mudhârabah, yaitu termasuk domain mu‘âwadhat. Karena itu, penulis menyimpulkan bahwa tidak relevan penggunaan jâ’izah tasjî‘iyah dalam memasarkan produk penghimpunan dana LKS yang menggunakan akad wadî‘ah atau qardh. Sebaliknya, jâ’izah tasjî‘iyah layak dipertimbangkan untuk digunakan dalam mempromosikan produk LKS yang menggunakan akad yang termasuk domain mu‘âwadhat.
其他摘要:Personal Legal Opinion on Present in Syari’ah Financial Institution. This study is aimed at deducting legal ruling of material gift or present offered by the Syari’ah financial institution (LKS) for their clients at the time of opening account by way of lottery. Wadî‘ah contract in collecting LKS funds is substantially similar to that of qardh contract because permission to usufruct the stored object is inherent in the contract, therefore such wadî‘ah contract is included in the domain of tabarru’. Mudhârabah contract, on the other hand, comprises business contract which is categorizedas mu‘âwadhat or tijârî contract. Jâ’izah tasjî‘iyah also have the same status as mudhârabah contract which is included in the mu‘âwadhat domain. As such, the authors conclude that it is irrelevant to use jâ’izah tasjî‘iyah in selling the product of LKS fund collection with wadî‘ah or qardh contract. Conversely, jâ’izah tasjî‘iyah is worthy of considering to be used in promoting LKS product using contract that comprises in the mu‘âwadhat sphere.