摘要:Rendahnya kemampuan literasi menyebabkan rendahnya minat baca di kalangan siswa sekolah dasar. Salah satu langkah pemerintah dalam meningkatkan kemampuan minat baca siswa adalah dengan proram Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Namun berbagai kendala muncul terkait implementasi program GLS. Banyak guru yang mengeluhkan kurangnya motivasi dari kepala sekolah dan lingkungan masyarakat untuk memfasilitasi pelaksanaan GLS, selain itu guru juga mengeluhkkan waktu pelaksaan yang belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program GLS dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program GLS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Hasil penelitian dari dua sekolah terdapat beberapa tahapan GLS yang telah dilaksanakan, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Pada sekolah pertama program yang dilaksanakan adalah menulis catatan harian pada hari senin, bercerita pada hari rabu, membaca 15 menit pada hari Selasa dan Kami, tadarus pada hari jumat, lomba literasi, pemanfaatan pojok baca, pemanfaatan teras baca. Sedangkan pada sekolah kedua program GLS yang telah dilaksanakan adalah pengadaan perpustakaan sekolah, serasi (Selasa Rabu Literasi), membaca bersama setiap hari Kamis.