期刊名称:JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
印刷版ISSN:2477-5932
电子版ISSN:2477-846X
出版年度:2020
卷号:5
期号:2
页码:102-106
DOI:10.26737/jp-bsi.v5i2.1898
出版社:STKIP Singkawang
摘要:Fabel dipahami sebagai teks yang sangat penuh pelajaran moral, tetapi pada kenyataanya ia tidak dipahami sebagai teks moral. Padahal fabel adalah sarana yang cukup efektif dalam mengajarkan moral pada anak usia dini. Sensitivitas moral tersebut yang harus ditumbuhkan semenjak dini. Sensitivitas moral adalah kepekaan menyimpulkan sebuah kejadian memiliki nilai-nilai moral, bagaimanapun kejadiannya. Fabel bisa disesuaikan agar mampu menumbuhkan sensitivitas tersebut. Permasalahan penelitian ini adalah fabel seperti apa yang bisa menumbuhkan sensitivitas moral. Metode penelitian menggunakan desain sinkronisasi antara telaah pustaka dan hasil angket. Berdasarkan hasil penelitian, fabel yang mampu menumbuhkan sensitivitas moral yaitu (1) adanya sinkronisasi antara tokoh, latar tempat, latar waktu, konflik, dan solusi yang berdasar pada kemampuan aspek tersebut memanggil ingatan tentang amanat/pesan fabel. (2) Solusi yang disampaikan harus berdasarkan kebijaksanaan. (3) Koda berbentuk kalimat pertanyaan yang mampu mengarahkan anak mencapai amanat/pesan yang diharapkan. Intinya adalah, makin sering anak teringat amanat/pesan fabel, makin cepat pula tumbuh sensitivitas moral pada sang anak.