出版社:Program Studi Ilmu Lingkungan,Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro
摘要:Konsep pembangunan secara berkelanjutan diperlukan seiring dengan perkembangan industri. Aktivitas industri menghasilkan limbah buangan yang harus diolah sebagai salah satu konsep penerapan pembangunan berkelanjutan. Kehadiran logam berat dalam limbah cair industri yang melebihi baku mutu air buangan dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi mahluk hidup. Keberadaan logam berat seperti timah hitam (Pb), cadmium (Cd) dan kromium (Cr) berbahaya bagi lingkungan di perairan karena toksisitas yang cukup tinggi dan non-biodegradable. Metode pengujian penentuan konsentrasi logam berat Pb, Cd dan Cr dalam limbah cair industri tekstil diperlukan untuk mendapatkan metode yang valid. Penelitian validasi metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan proses pengujian melalui tahap preparasi dekstruksi basah, kemudian diuji dengan Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) Prodigy 7. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan 3 (tiga) kadar logam berat dalam satu waktu yang dibandingkan terhadap standar terukur. Validasi metode yang dilakukan untuk penentuan kadar logam tersebut telah memenuhi persyaratan validasi, dimana persentase Recovery sampel harus berada pada rentang 98-102% dengan nilai RSD 0,997 dan koefisien determinasi (R2) >0,995. Metode yang telah valid tersebut digunakan untuk pengujian terhadap salah satu sampel cair limbah industri yang bergerak di bidang tekstil yang berada di Kota Bandung. Hasil kandungan kadar Cd pada inlet 0,0010± 0,0002 mg/L dan kandungan kadar Cd outlet 0,0006± 0,0001 mg/L, kandungan kadar Cr inlet 0,0035± 0,0009 mg/L dan kandungan kadar Cr outlet 0,0000± 0,0000 mg/L, serta kandungan kadar Pb inlet 0,0565± 0,0157 mg/L dan kandungan kadar Pb outlet 0,0161± 0,0045 mg/L.
其他摘要:Penggunaan bioenergi sebagai energi terbarukan sudah mulai menggantikan penggunaan energi fosil secara bertahap. Upaya pemerintah dalam mendukung penggunaan bioenergi dengan membuat program Desa Mandiri Energi di berbagai tempat yang memiliki potensi sumber energi terbarukan. Keberlanjutan bioenergi sangat penting untuk dinilai agar kebutuhan energi saat ini dan kebutuhan energi dimasa yang akan datang dapat terpenuhi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis status keberlanjutan biogas, mengidentifikasi atribut sensitif multidimensi keberlanjutan, serta merumuskan strategi pengembangan tata kelola sistem biogas secara berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Analisis data dilakukan dengan metode Multi Dimensional Scalling (MDS), menggunakan modifikasi program Rapfish dengan tinjauan pada lima dimensi yaitu dimensi sosial, ekonomi, lingkungan, teknologi dan kelembagaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Ciaul dan Kampung Babakan, Desa Cisondari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat yang dipilih secara sengaja ( purposive ). Penentuan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling . Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data primer dalam penelitian ini adalah kuisioner dan pertanyaan terstruktur sebagai pedoman dalam melakukan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan status keberlanjutan biogas secara dimensi sosial, lingkungan, teknologi, dan kelembagaan tergolong cukup berkelanjutan. Keberlanjutan biogas secara dimensi ekonomi tergolong kurang berkelanjutan. Setiap dimensi keberlanjutan terdapat dua atribut sensitif yang mempengaruhi secara signifikan. Atribut sensitif ditentukan berdasarkan nilai Root Mean Square (RMS) dari setiap atributnya. Rumusan strategi yang telah disusun berdasarkan atribut sensitif yang sudah ditentukan. Hal ini untuk memprioritaskan strategi-strategi dalam upaya meningkatkan status keberlanjutan biogas.
关键词:Bioenergi; Limbah ternak; Multi Dimensional Scalling (MDS); Pembangunan berkelanjutan; Sistem biogas
其他关键词:Bioenergi; Limbah ternak; Multi Dimensional Scalling (MDS); Pembangunan berkelanjutan; Sistem biogas