摘要:Dalam penelitian tentang Ramayana di Indonesia, sudah banyak yang menyadari tentang kemungkinan adanya sumber lain selain Walmiki yang digunakan oleh pengarang dan pemahat Indonesia di zaman kuno. Malini Saran dan Vinod C. Khanna misalnya, dalam buku The Ramayana in Indonesia, mereka menganggap beberapa gambar di relief Prambanan menyimpang dari penggambaran Ramayana versi Walmiki. Malini Saran dan Vinod C. Khanna secara menarik menduga bahwa para silpin (pemahat relief) Prambanan selain memang secara umum saat memahat mengacu pada kisah mainstream Ramayana versi Walmiki, juga mereferensikan diri pada beberapa kisah minor Ramayana di India. Dalam studi ini saya bermaksud melakukan pembacaan ulang atas relief Ramayana sebagaimana ditafsir oleh Malini Saran dan Vinod C Khanna, terutama pembacaan atas Rahwana. Sebab bagi saya pembacaan Rahwana di relief Prambanan yang dilakukan kedua arkeolog India ini yang paling dekonstruktif dan berbeda dari kesepakatan umum.
其他摘要:Dalam penelitian tentang Ramayana di Indonesia, sudah banyak yang menyadari tentang kemungkinan adanya sumber lain selain Walmiki yang digunakan oleh pengarang dan pemahat Indonesia di zaman kuno. Malini Saran dan Vinod C. Khanna misalnya, dalam buku The Ramayana in Indonesia, mereka menganggap beberapa gambar di relief Prambanan menyimpang dari penggambaran Ramayana versi Walmiki. Malini Saran dan Vinod C. Khanna secara menarik menduga bahwa para silpin (pemahat relief) Prambanan selain memang secara umum saat memahat mengacu pada kisah mainstream Ramayana versi Walmiki, juga mereferensikan diri pada beberapa kisah minor Ramayana di India. Dalam studi ini saya bermaksud melakukan pembacaan ulang atas relief Ramayana sebagaimana ditafsir oleh Malini Saran dan Vinod C Khanna, terutama pembacaan atas Rahwana. Sebab bagi saya pembacaan Rahwana di relief Prambanan yang dilakukan kedua arkeolog India ini yang paling dekonstruktif dan berbeda dari kesepakatan umum.