出版社:Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala
摘要:Program Satu Keluarga Satu Sarjana merupakan program pembangunan pemerintah Kota Pariaman dalam upaya mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan sumber daya manusia masyarakat di wilayahnya. Agar program dapat diterima dan mendapatkan partisipasi oleh khalayak dibutuhkan sebuah strategi komunikasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi komunikasi pemerintah Kota Pariaman dalam pelaksanaan program Satu Keluarga Satu Sarjana dengan menggunakan model perencanaan strategi komunikasi lingkaran. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi non-partisipasi dan wawancara mendalam dilakukan dengan empat orang informan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam pelaksanaan program dilakukan dalam bentuk sosialisasi langsung berupa dialog dan wawancara yang dilakukan petugas di lapangan, dan berkomunikasi menggunakan media luar ruang, website pemerintah, portal online serta media sosial. Sementara hambatan yang timbul di masyarakat berupa kesenjangan informasi dan tanggapan negatif terhadap program serta kurangnya sumber daya manusia dalam menciptakan komunikasi efektif. The one-family one-degree program is a development program for the Pariaman city government to alleviate poverty by increasing the human resources of the people in the region. However, for the program to be accepted and get participation by the public, a communication strategy is needed. This study aims to describe the communication strategy of the Pariaman city government in the implementation of the one-family one-degree program using the circular communication model. This study used a qualitative method . Data were collected through non-participant observation and in-depth interviews with four informants selected by the purposive sampling method. The results showed that the implementation of the program was carried out in direct socialization in the form of dialogues and interviews conducted by officers in the field and communicating using outdoor media, government websites , online portals, and social media. Meanwhile, the obstacles that arise in the community were in the form of information gaps and negative responses to the program, and a lack of organizational human resources in creating effective communication.
其他摘要:Program Satu Keluarga Satu Sarjana merupakan program pembangunan pemerintah Kota Pariaman dalam upaya mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan sumber daya manusia masyarakat di wilayahnya. Agar program dapat diterima dan mendapatkan partisipasi oleh khalayak dibutuhkan sebuah strategi komunikasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi komunikasi pemerintah Kota Pariaman dalam pelaksanaan program Satu Keluarga Satu Sarjana dengan menggunakan model perencanaan strategi komunikasi lingkaran. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi non-partisipasi dan wawancara mendalam dilakukan dengan empat orang informan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam pelaksanaan program dilakukan dalam bentuk sosialisasi langsung berupa dialog dan wawancara yang dilakukan petugas di lapangan, dan berkomunikasi menggunakan media luar ruang, website pemerintah, portal online serta media sosial. Sementara hambatan yang timbul di masyarakat berupa kesenjangan informasi dan tanggapan negatif terhadap program serta kurangnya sumber daya manusia dalam menciptakan komunikasi efektif. The one-family one-degree program is a development program for the Pariaman city government to alleviate poverty by increasing the human resources of the people in the region. However, for the program to be accepted and get participation by the public, a communication strategy is needed. This study aims to describe the communication strategy of the Pariaman city government in the implementation of the one-family one-degree program using the circular communication model. This study used a qualitative method . Data were collected through non-participant observation and in-depth interviews with four informants selected by the purposive sampling method. The results showed that the implementation of the program was carried out in direct socialization in the form of dialogues and interviews conducted by officers in the field and communicating using outdoor media, government websites , online portals, and social media. Meanwhile, the obstacles that arise in the community were in the form of information gaps and negative responses to the program, and a lack of organizational human resources in creating effective communication.
关键词:Komunikasi; Kota Pariaman; Pemerintah; Strategi