摘要:Tulisan ini, dengan menggunakan pendekatan yuridisi empiris, menelaah persoalan sejauh mana pembentukan kurikulum muatan lokal berupa pembelajaran budidaya dan agribisnis jagung dapat melestarikan dan meningkatkan potensi lokal Madura. Studi lapang dilakukan di Kabupaten Sumenep. Kesimpulan yang diperoleh adalah adanya otonomi daerah membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan daerah di bidang pendidikan dan perumusan kurikulum di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang memuat tujuan penguatan ciri khas kedaerahan dan pelestarian potensi lokal yang ada berupa jagung di Kabupaten Sumenep. Peluang inilah yang harus dimanfaatkan dengan membuat payung hukum: peraturan daerah yang dapat mendorong pembuatan kurikulum yang memberikan perhatian pada muatan lokal budidaya dan agribisnis Jagung Madura.
其他摘要:This article addressed the question, from a juridical empirical approach) to what extent the making and implementation of a new curriculum at formal educational institution at Madura containing lesson for the preservation and development of local corn cultivation and agriculture may have positive impact on the enhancement of the local economy. Field study is conducted at the Sumenep district. The main finding is that the regional autonomy policy opens up the possibility for regional/local government to make and implement educational policy introducing a new curriculum containing lesson in local corn cultivation and corn agribusiness. This new curriculum may be implemented at the basic school up to the intermediate level with the purpose of strengthening local culture, i.e., traditional corn cultivation. With that in mind a regional regulation should be issued providing the legal basis for the above policy.