出版社:Tazkia University College of Islamic Economics; Association of Islamic Economics Lecturers
摘要:The study aims to analyze stability and efficiency of the Islamic banking industry in the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) region. Islamic banks are currently in the spotlight for their role in Islamic financial growth across South East Asia, especially in Indonesia. The efficiency and stability of Islamic banking is one factor in measuring the readiness of Islamic banks within the ASEAN Economic Community (AEC) framework. This research examines 12 Islamic banks in Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam and Thailand during the 2013-2018 period. The analysis was conducted with a non-parametric approach, namely DEA Window Analysis (DEWA). The results show that Malaysia has the highest average efficiency in four different periods with 96% and Indonesia has an average efficiency of 67%. Thailand with an average efficiency that is relatively stable at 100% and Brunei Darussalam's average efficiency is 55%, lower compared to other countries. For Islamic banks with good stability conditions are Bank Islam Malaysia Berhad and Islamic Bank of Thailand. Meanwhile, Islamic banks with unstable condition are Bank Mega Syariah and Bank Islam Brunei Darussalam. Overall, Islamic banks in ASEAN have achieved stable performance, even though most of them are still inefficient.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas efisiensi pada industri perbankan syariah di ASEAN. Industri perbankan syariah saat ini sedang menjadi sorotan dalam pertumbuhan keuangan syariah di ASEAN, khususnya Indonesia. Efisiensi dan stabilitas pada perbankan syariah menjadi salah satu faktor dalam penilaian dalam kesiapan bank pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Penelitian ini dilakukan pada 12 perbankan syariah yang berada di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand pada periode 2013-2018. Analisis menggunakan pendekatan non-parametrik yakni metode DEA Window Analysis (DEWA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Malaysia memiliki rata-rata efisiensi pada 4 periode yang berbeda sebesar 96% dan Indonesia memiliki rata-rata efisiensi 67%. Thailand dengan rata-rata efisiensi yang relatif stabil yaitu 100% dan Brunei Darussalam dengan rata-rata efisiensi 55% lebih rendah jika dibandingkan negara lain. Untuk perbankan syariah yang memiliki stabilitas yang baik adalah Bank Islam Malaysia Berhad dan Islamic Bank of Thailand. Sedangkan, bank syariah yang berada pada kondisi tidak stabil adalah Bank Mega Syariah dan Bank Islam Brunesi Darussalam. Perbankan syariah di ASEAN secara stabilitas efisiensi bisa dikatakan sudah berada dalam kondisi stabil, meskipun dalam hal skor efisiensi yang dimiliki rata-rata masih berada pada kondisi yang tidak efisien.