摘要:Aceh Singkil District is an agricultural area whose the economic activities are dominatated by the farm. There are indications that the economic linkages between rural and urban area have not fully supported the oil-palm farm activities. It resulted the regional development process did not run optimally, so that, it has not made a significant contribution to the public’s welfare. This study aims to identify the economical linkage between the rural and urban areas in Aceh Singkil District. This study used a qualitative approach with the data collection methods through interviews that were descriptively analyzed. The economical linkage can be seen from the capital flow, the shopping flow, the raw material flow, the intermediate goods flow, and the income flow. Based on the linkages between urban and rural areas, it is related to the condition of regional development in Aceh Singkil District. The results showed that the economical linkage were well-established is the shopping flow, while the capital flow was less bind up with villages in the urban area. There were also the raw material flow, the intermediate goods flow, and the income flow that were not absolutely interrelated. The intermediate good flow was binding up with the outside region, so that the acquisition of added value entered other areas. The implication from the conditional linkage of rural and urban areas in the regional development context is that the rural and urban areas are less functionally intertwined. It resulted the high poverty rates in Aceh Singkil District.
其他摘要:Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah pertanian yang kegiatan ekonominya didominasi oleh pertanian. Terdapat indikasi bahwa keterkaitan ekonomi antara pedesaan dan perkotaan belum sepenuhnya mendukung kegiatan perkebunan kelapa sawit. Hal tersebut mengakibatkan proses pembangunan daerah tidak berjalan secara optimal sehingga belum memberikan kontribusi yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan ekonomi antara pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara yang dianalisis secara deskriptif. Keterkaitan ekonomi dapat dilihat dari arus modal, arus belanja, arus bahan baku, arus barang antara, dan arus pendapatan. Berdasarkan keterkaitan antara perkotaan dan perdesaan, hal tersebut terkait dengan kondisi pembangunan daerah di Kabupaten Aceh Singkil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterkaitan ekonomi yang mapan adalah arus belanja, sedangkan arus modal kurang terikat dengan desa-desa di kawasan perkotaan. Aliran bahan mentah, aliran barang antara, dan aliran pendapatan tidak saling terkait secara mutlak. Aliran barang menengah itu mengikat dengan daerah luar, sehingga nilai tambah masuk ke daerah lain. Implikasi dari keterkaitan kondisional pedesaan dan perkotaan dalam konteks pembangunan wilayah adalah bahwa perdesaan dan perkotaan kurang terjalin secara fungsional. Hal tersebut mengakibatkan tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil.