摘要:Sansana Bandar is one of the oral traditions of the Dayak Ngaju people of Central Kalimantan in the form of a story about Bandar. This study aims to examine the narrative of the Bandar by contextualizing all aspects of the story to the socio-cultural history of the Dayak ethnic group. This study used an ethnographic approach. Data collection techniques used were library research, interviews, staging, recording, and transcription. The data obtained were then analyzed semiotics. The results show that Sansana Bandar is still maintained by the Dayak Ngaju community in the Kapuas Regency. The purpose of staging Sansana Bandar is so that one’s ideals can be achieved. Sansana Bandar staging requires requirements and is carried out from afternoon to morning. Sansana Bandar’s text analysis shows the influence of cultures outside the island of Kalimantan in the life of the Ngaju Dayak community.
其他摘要:Sansana Bandar adalah salah satu tradisi lisan masyarakat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah yaitu berupa cerita tentang seorang tokoh bernama Bandar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis narasicerita Bandar melalui seluruh aspek cerita yang dikaitkan dengan konteks social historis dan social budaya suku Dayak Ngaju. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnograf. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah penelusuran pustaka, wawancara, pementasan, perekaman, dan transkripsi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sansana Bandar masih dipertahankan oleh masyarakat Dayak Ngaju di wilayah Kabupaten Kapuas. Tujuan pementasan Sansana Bandar bagi tuan rumah adalah supaya cita-cita berhajat dapat tercapai. Sansana Bandar dipentaskan memerlukan persyaratan dan dilakukan pada waktu sore sampai pagi hari. Analisis teks cerita Sansana Bandar menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan luar pulau Kalimantan dalam kehidupan masyarakat Dayak Ngaju.
关键词:oral tradition;Sansana Bandar;Dayak Ngaju;Kapuas wastershed;Central Kalimantan
其他关键词:tradisi lisan;Sansana Bandar;Dayak Ngaju;DAS Kapuas;Kalimantan Tengah