摘要:Modernisasi pondok pesantren adalah salah satu sikap dan solusi agar pondok pesantren tetap eksis dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan di Indonesia. Yayasan Al-Wustho dari awal didirikannya sudah memadukan antara jalur pendidikan formal sekolah dan non formal pondok pesantren, juga ditambah dengan model bimbingan informal dan kekeluargaan. Dengan menerapkan manajemen kolektif, yayasan Al-Wushto mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar bahkan masyarakat di luar kabupaten dengan menitipkan putra-putrinya untuk mendapatkan pendidikan umum dan agama agar menjadi manusia-manusia yang bermanfaat bagi agama, negara dan bangsanya. Tujuan penellitian ini adalah untuk mengungkap modernisasi lembaga pendidikan pondok pesantren yayasan Al-Wustho Pabuaran Subang dalam hal gaya kepemimpinan transformatif, manajemen kolektif, dan perpaduan kurikulum formal dan nor formal sehingga menjadi lembaga yang terakreditasi. Dengan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif deskriptif, penulis berusaha mengungkap segala kegiatan di yayasan Al-Wustho melalui observasi, wawancara, dan penelusuran data maka ditemukan sesuatu yang unik dan berbeda dari segala kekurangan dan kelebihannya dari tipologi pondok pesantren pada umumnya.
其他摘要:The modernization of Islamic boarding schools is one of the attitudes and solutions for Islamic boarding schools to continue to exist in meeting the needs of education in Indonesia. The Al-Wustho Foundation, from its inception, has combined formal school and non-formal Islamic boarding schools, as well as informal and family guidance models. By implementing collective management, the Al-Wushto foundation has gained the trust of the surrounding community and even people outside the district by entrusting their children to get general and religious education to become human beings who are beneficial to religion, the state, and the nation. The purpose of this research is to reveal the modernization of the boarding school education institution of the Al-Wustho Pabuaran Subang foundation in terms of transformative leadership styles, collective management, and a combination of formal and formal curricula so that it becomes an accredited institution. With the case study method and descriptive qualitative approach, the author tries to reveal all activities at the Al-Wustho foundation through observation, interviews, and data tracing so that something unique and different from all its weaknesses and strengths is found from the typology of Islamic boarding schools in general.