出版社:Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
摘要:This research aims to determine the extent to which teenagers distinguish true news from fake news and how these fake news affect adolescents’cognition. A lot of hoax information has sprung up on social media, especially during the 2019 Indonesian presidential election. The ability to check on the information spread in online media is influenced by each individual’s cognitive abilities. A person’s cognitive ability is to think rationally, including aspects of knowledge, understanding, application, analysis, synthesis, and evaluation. This study used an explanative survey method with a quantitative positivistic paradigm. The results showed that the most influencing X variable to the Y variable was the Satire variable, which is positive and unidirectional. The Hoax variable has the most influence on cognitive abilities, even though the value is negative and not unidirectional. This means, the lower the understanding of Hoax, the higher the level of cognitive abilities.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana para remaja membedakan beritaberita benar dan berita palsu dan sejauhmana berita-berita palsu tersebut mempengaruhi kognisi remaja. Banyaknya informasi hoaks bertaburan di media sosial terutama ketika pilpres 2019. Kemampuan cek dan ricek informasi yang tersebar di media online dipengaruhi oleh cognitive abilities (kemampuan kognitif) masing-masing individu. Kemampuan kognisi seseorang merupakan kemampuan untuk berpikir secara rasional yang mencakup aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesa, dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode survey eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Paradigman penelitian ini menggunakan positivistic. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel X yang paling mempengaruhi variabel Y adalah Variabel Satire secara postif dan searah. Variabel Hoax yang paling mempengaruhi kemampuan kognitif, walupun nilainya negatif, yang artinya pengaruhnya tidak searah. Artinya semakin rendah pemahamannya mengenai Hoax maka semakin tinggi tingkat kemampuan kognitifnya.