摘要：This study aims to examine the policies of leading schools/madrasas in Indonesia, which have elitist tendencies and become reproductive forces rather than productive forces. This picture is evident from the community's view on identifying rich and poor schools, and even becoming a socioeconomic measure for the community. Furthermore, elite schools are seen as excellent schools that meet the quality standards of their graduates. The emergence of elite Islamic schools is at least motivated by several factors, including factors, ideology, social, historical, and psychology, as a response to problems in Islamic education that are always discussed by the world of education, where the tendency only functions in the spiritual. There are two formulations of this study's problem, namely, how does elitism emerge in leading schools/madrasas? Then, how to reconstruct the leading school/madrasa to guarantee access to education that is equitable for all children of the nation from all walks of life, especially among the poor? The results of this study, first, the elite schools get special treatment from the government by receiving block-grant subsidies and being given the freedom to collect school fees from parents/guardians of students. Second, reconstruction steps are needed to improve the education of the excellent schools/madrasas to be enjoyed equally by the entire community and educate all the nation's children.
其他摘要：Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan sekolah/madrasah unggulan di Indonesia yang memiliki kecenderungan elitis dan menjadi reproductive force bukan productive force. Gambaran tersebut terbukti dari pandangan masyarakat pada peng-identitas-an sekolah kaya dan sekolah miskin, bahkan menjadi ukuran sosial ekonomi masyarakat. Dan sekolah elit dipandang sebagai sekolah unggulan yang memenuhi kriteria standar mutu kualitas lulusannya. Munculnya sekolah elit Islam paling tidak dilatarbelakangi beberapa faktor diantaranya faktor, ideologi, sosial, historis, dan psikologi sebagai respon masalah-masalah dalam pendidikan Islam yang selalu didiskusikan oleh dunia pendidikan, dimana kecendrungan hanya berfungsi dalam spiritual saja. Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana elitisme itu muncul dalam sekolah/madrasah unggulan? Kemudian, bagaimana cara merekonstruksi sekolah/madrasah unggulan tersebut agar dapat menjamin akses pendidikan yang berkeadilan bagi semua anak bangsa dari seluruh kalangan masyarakat, terutama kalangan rakyat miskin? Hasil penelitian ini, pertama, Sekolah elit mendapatkan perlakuan khusus dari pemerintah dengan menerima jumlah subsidi block-grant, sekaligus diberikan kebebasan untuk memungut biaya sekolah kepada orang tua/wali murid. Kedua, perlu langkah rekonstruksi untuk memperbaiki pendidikan sekolah/madrasah unggulan tersebut agar bisa dinikmati secara merata oleh seluruh kalangan masyarakat serta bisa mencerdaskan seluruh anak bangsa.
