摘要:Jelekong painters community transferred their knowledges to generations by hereditary who do not have formal art education background because unlike the creation process (formally) learned in university,Jelekong painting artists could have their own understanding of such concept. This research aims to determine the ideation factor in the creation process of Jelekong painting artists who do not have formal art education back_ground to build an understanding of creation process in the context of hereditary painting knowledges. The creation process at early stage of the idea analyzed using verbal report method,though an associative concept network analysis of subject’s experience when drawing sketches,image analysis and factor analysis. From the data analysis results,10 Jelekong painting artists examined in their minds when the drawing sketches process leads to harmony indicated by the distance close of houses,the object placement generally amount to two on the right and left,the different colors of distant and near objects,the ideal natural landscape with clouds,figu?rative shapes and other natural objects,sung the different lines to give texture,different professions,different activities,and balanced composition. When drawing sketches,the painters also considers the serenity that is indicated through a quiet atmosphere in the absence of damaged natural elements,such as drought but cozy atmosphere,painters’ memories of a cozy and quite natural atmosphere,pictures with a large space,as if there is only one house and extremely rare draw many living things. The ideation factor in the creation process of Jelekong painting artists tends to practice imitating or copying works that have been made before and really Volume 35,Nomor 3,September 2020 MUDRA Jurnal Seni Budaya.
其他摘要:Alih keterampilan yang dilakukan secara turun-temurun dalam komunitas pelukis Jelekong yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni formal telah berlangsung selama 50 tahun dan menghasilkan karakter khas dari lukisan Jelekong yang secara konsisten dipraktekkan dalam memproduksi karya lukis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor ideasi seniman lukis Jelekong yang tidak memiliki latar belakang pen_didikan seni formal agar membangun pemahaman mengenai proses kreasi pada konteks pewarisan keahlian melukis secara turun-temurun. Penelitian ini menganalisis proses kreasi pada ideasi tahap awal dengan metode verbal report,melalui analisis jaringan konsep asosiatif dari pengalaman subjek saat menggambar sketsa, image analysis dan analisis faktor. Dari hasil analisis,10 pelukis Jelekong yang diteliti dalam pikirannya saat proses menggambar sketsa mengarah kepada harmoni yang diindikasikan melalui jarak rumah yang berdeka?tan,penempatan objek yang umumnya berjumlah dua di sisi kanan dan kiri,perbedaan warna objek jauh dan dekat,alam yang ideal dengan adanya awan,bentuk figuratif dan benda alam lainnya,perbedaan garis untuk memberikan tekstur,perbedaan profesi,perbedaan aktifitas,serta komposisi yang seimbang. Ketika meng?gambar sketsa,pelukis juga mempertimbangkan ketenangan yang diindikasikan melalui suasana yang sepi dengan tidak adanya unsur alam yang rusak,seperti kekeringan namun suasana yang sejuk,ingatan seniman akan suasana alam yang sejuk dan tenang,serta gambar-gambar dengan ruang yang luas,seperti penggamba?ran satu rumah dan sangat jarang menggambar banyak makhluk hidup. Faktor ideasi dalam proses kreasi seni?man lukis Jelekong cenderung mempraktikkan peniruan atau mencontoh karya yang telah dibuat sebelumnya dan sangat jarang ditemukan unsur kebaruan,sehingga seringkali menemukan harmoni dan ketenangan pada setiap karya.