摘要：‘Movement’ is the motion process of moving from one place to another to reach the destination. Creative transposition of ‘movement’ on film becoming a vehicle for signs of cultural discourse of meaning with extensive modification into the process of cultural intersemiosis into nonlinguistic codes and elements. The film ‘Setan Jawa’ by Garin Nugroho (2016),which is a case study,is a silent movie of a black-and-white and gamelan orchestra that raises dialectics outside the film convention by separating sounds from being outside the film, creating cultural codes including myths,primitive theology that displayed in the form of a world order imag_ined by a Javanese society. This study aims to examine the transposition of cultural identity in the film ‘Setan Jawa’’ through ‘movement’ in the film,as a medium of cultural discourse which,according to psychoanalysis, can bring about a mass hypnotic of culture. ‘Movement’ becomes a cultural code that visually offers a new paradigm for film as a work of art. This study uses the aesthetic response test as a form of response to a work of art whose research indicators were developed from the research of H. Hoege (1984),Roger Long (1979), Erving Goffman (1959). The aesthetic response construction was later adapted in this study to test the aesthetic response of the film audience ‘Setan Jawa’ as a form of testing the concept of ‘movement’ or dynamics which are elements that arouse or stimulate feelings (emotions),which are then discussed using the Focus Group method. The results of this study produce the finding that ‘movement’ can act as an intentional code,a cultural code that communicates cultural identity while also offering another aesthetic in the postmodern paradigm for the creation of film as a work of art (and design) in Revolution 4.0.
其他摘要：‘Gerak’ adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk mencapai tujuan. Tranposisi kreatif ‘gerak’ pada film sebagai wahana diskursus budaya mengkonstruksi makna dengan modifikasi luas menjadi proses intersemiosis kebudayaan menjadi kode dan elemen nonlinguistik. Film ‘Setan Jawa’ karya Garin Nugroho (2016) yang menjadi studi kasus merupakan film sine-orkestra yang memunculkan dialektika di luar konvensi film dengan memisahkan bunyi menjadi berada di luar film memunculkan kode-kode kultural men_cakup mitos,teologi primitif yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan dunia yang dibayangkan sebuah masyarakat Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah transposisi identitas kultural dalam film ‘Setan Jawa’ melalui ‘gerak’ pada film,sebagai satu media diskursus budaya yang menurut psikoanalisis dapat me?munculkan hipnotik massal kebudayaan. ‘Gerak’ menjadi kode kultural yang secara visual menawarkan par_adigma baru bagi film sebagai sebuah karya seni. Metode penelitian menggunakan uji respon estetik sebagai bentuk tanggapan atas sebuah karya seni,konstruksi respon estetik sebagai indikator penelitian dikembang?kan dari penelitian H. Hoege (1984),Roger Long (1979),Erving Goffman (1959);sebagai bentuk pengujian konsep ‘gerak’ atau dinamika dalam film ‘Setan Jawa’ yang merupakan unsur yang membangkitkan atau merangsang perasaan (emosi). Hasil pengujian kemudian didiskusikan menggunakan metode Focus Group, menghasilkan temuan bahwa ‘gerak’ dapat berperan sebagai kode yang bersifat intensional,sebuah kode kul?tural yang mengomunikasikan identitas kultural sekaligus juga menawarkan estetika lain dalam paradigma postmodern bagi penciptaan film sebagai karya seni (dan desain) di era Revolusi 4.0.
关键词：movement’ code;cultural code;setan jawa the movie;cultural identity
