摘要:Batik is one of many small and medium enterprises (SMEs) which is being developed in Semarang City. However,location becomes the weakness of the batik industry in Semarang City. The scattered location of batik craftpersons makes public did not concern to the existence of batik Semarang. Therefore,FEDEP (Forum Economic Development and Employement Promotion) of Semarang City has formed a Semarang’s Batik Craftperson Group since 2006. The existence of this group has triggered the social capital among the craftperson,so they can interact and cooperate to improve their business productivity. This study aims to explain how the characteristics of social capital on Batik Craftperson Group in Semarang City. The method used sequential mix method with data unit is 31 members of Semarang’s Batik Craftperson Group. Trust,norms,and networks have their own characteristics to improve the business through interactions and communications. These three components also play a role in group management to make strategies,allocations,cooperations,and group activities. The characteristics of social capital on Batik Craftperson Group is expected to prove that so many factors that can develop SMEs,not only location but also the social capital of its business actors.
其他摘要:Batik menjadi salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) yang sedang dikembangkan di Kota Semarang. Namun,faktor lokasi menjadi kelemahan industri batik Kota Semarang. Lokasi pengrajin yang menyebar mengakibatkan kurangnya perhatian masyarakat terkait keberadaan batik Semarang. Oleh karena itu,FEDEP (Forum Economic Development and Employement Promotion) Kota Semarang telah membentuk kelompok pengrajin batik di Kota Semarang sejak tahun 2006. Keberadaan kelompok ini memicu tumbuhnya modal sosial antarpengrajin,sehingga dapat berinteraksi dan bekerja sama dalam meningkatkan produktivitas usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana karakteristik modal sosial yang dimiliki oleh kelompok pengrajin batik Kota Semarang. Metode yang digunakan yaitu sequentials mix method dengan unit data sebanyak 31 anggota kelompok pengrajin batik di Kota Semarang. Rasa percaya (trust),norma (norm),dan jejaring (network) memiliki karakteristik masing-masing untuk memperkuat,mempererat,dan meningkatkan kebersamaan pengrajin dalam mengembangkan usaha. Ketiga komponen modal sosial ini juga berperan dalam manajemen kelompok untuk membentuk strategi pengembangan,alokasi dana,kerja sama,dan kegiatan kelompok. Melalui karakteristik modal sosial yang dimiliki oleh kelompok pengrajin batik Kota Semarang diharapkan mampu membuktikan bahwa perkembangan IKM tidak selalu terfokus pada lokasi,melainkan karakteristik modal sosial pelaku usaha yang terbentuk.
关键词:Small and Medium Enterprises;Batik Craftperson Group;Social Capital
其他关键词:Industri Kecil Menengah;Kelompok Pengrajin Batik;Modal Sosial