摘要:There are two major language families existing in Indonesia. Those are Austronesian and Papuan languages. Most of Austronesian language speakers live in all over Indonesia. However,the non-Austronesian or Papuan language speakers live in some parts of Eastern Indonesia such as North Moluccas,Papua,West Papua and East Nusa Tenggara. The focus of this study will lie on one of the language communities in Halmahera Island,North Moluccas,namely Kao which is on the northern coast of the island. This study questions whether there is an influence on the characteristics of the Austronesian language in Kao as a Papuan (non-Austronesian) language and how it affects the Kao language. This study uses a qualitative description method through interviews and observations. The article aims to explain the Kao people and their language which has started to be influenced by Austronesian features. Based on the research conducted from 2013 up to 2014,it is shown that the Kao language,which is categorized as Papuan language,has been affected by Austronesian features. The environment where Kao people live has influenced their life,especially their language. One of the influences is on the structure of their language, which has changed and shown the domination of the Austronesian characteristic in the case of word order,that is Subject-Verb-Object (SVO). Meanwhile,the existence of lingua franca as an inter-ethnic communication tool such as Ternate Malay which is also an Austronesian language has contributed to forming the present language of Kao as well.
其他摘要:Ada dua rumpun bahasa utama yang ada di Indonesia,yakni rumpun bahasa Austronesia dan rumpun bahasa Papua. Sebagian besar penutur rumpun bahasa Austronesia tinggal di hampir seluruh pelosok Indonesia. Namun, rumpun bahasa yang kedua,penutur bahasa non-Austronesian atau Papua hanya dapat ditemukan pada beberapa bagian wilayah di Kawasan Timur Indonesia seperti Maluku Utara,Papua,Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini berfokus pada salah satu komunitas bahasa di Maluku Utara,tepatnya di Halmahera,yaitu komunitas bahasa Kao yang berada di pantai utara Halmahera. Studi ini mempertanyakan apakah ada pengaruh ciri bahasa Austronesia dalam bahasa Kao sebagai bahasa yang dikategorikan sebagai bahasa Papua (nonAustronesian language) dan bagaimana pengaruhnya terhadap bahasa Kao? Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif melalui wawancara dan observasi. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang orang Kao dan bahasanya yang sudah mulai dipengaruhi oleh karakteristik Austronesia. Penelitian yang dilakukan dari 2013 hingga 2014 memperlihatkan bahwa bahasa Kao yang dikategorikan sebagai bahasa Papua telah dipengaruhi oleh fitur atau ciri Austronesia. Lingkungan tempat tinggal mereka telah mempengaruhi kehidupan mereka terutama bahasa mereka. Salah satu pengaruhnya yaitu pada struktur bahasa mereka yang telah berubah dan menunjukkan dominasi karakteristik Austronesia dalam kasus susunan kata,yaitu Subjek-Obyek-Verb (SVO). Sementara itu,keberadaan lingua franca sebagai alat komunikasi antaretnik seperti bahasa Melayu Ternate yang juga bahasa Austronesia telah berkontribusi dalam membentuk bahasa Kao saat ini.