摘要:Instagram has become a popular social media, especially for sharing daily experiences and the most important experiences made by someone through photos. Influencers, mostly celebrities, often use Instagram to show what they are doing. Influencers themselves refer to hundreds of thousands to millions of followers on their Instagram. The self-concept which is then framed in personal branding becomes dominant so that the influencer’s branding process can be facilitated through Instagram. This article examines the four contents of Instagram belonging to influencers, namely Anastasia Siantar, Ernanda Putra, Stefani Gabriela, and Tiara Pangestika based on the character of their respective accounts and how through Instagram they become different or portray themselves differently than the average person through uploaded photos. The discussion uses a constructive structural theory approach or known as social practice theory developed by Pierre Bourdieu based on habitus, realm, capital, and symbolic violence. Through this article, it can be concluded about how influencers when appearing on social media portray (want to be seen as) a positive appearance and try to differentiate themselves from the general public through economic, cultural, social, and symbolic capital so that they appear to dominate. Besides, it can also be seen about the impact of the influencers’ accounts, which can be read as perpetuating symbolic domination that is commonly carried out in society.
其他摘要:Instagram menjadi media sosial yang populer terutama untuk membagikan pengalaman sehari-hari maupun pengalaman terpenting yang dilakukan oleh seseorang melalui foto. Influencer yang kebanyakan berasal dari kalangan selebritas sering memakai Instagram untuk mempertunjukkan apa saja yang dilakukan oleh mereka. Influencer sendiri merujuk pada ratusan ribu hingga jutaan pengikut (follower) di Instagram mereka. Konsep diri yang kemudian terbingkai dalam personal branding menjadi dominan sehingga proses pencitraan influencer dapat terfasilitasi melalui Instagram. Artikel ini mengamati empat isi Instagram milik influencer, yaitu Anastasia Siantar, Ernanda Putra, Stefani Gabriela, dan Tiara Pangestika berdasarkan karakter akun masing-masing dan bagaimana melalui Instagram mereka menjadi berbeda maupun mencitrakan dirinya berbeda dengan orang kebanyakan melalui foto yang diunggah. Pembahasan memakai pendekatan teori struktural konstruktif atau dikenal sebagai teori praktik sosial yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu berdasarkan habitus, ranah, modal, serta kekerasan simbolik. Melalui artikel ini dapat disimpulkan mengenai bagaimana influencer saat tampil dalam media sosial mencitrakan mengenai (ingin dilihat sebagai) tampilan yang positif serta berusaha membedakan dirinya dengan masyarakat kebanyakan melalui modal ekonomi, budaya, sosial, dan simbolik, sehingga mereka tampak mendominasi. Selain juga dapat dilihat mengenai dampak akun influencer tersebut yang bisa dibaca sebagai pelanggengan dominasi simbolik yang biasa dilakukan dalam masyarakat.