摘要:The presence of patriarchal culture can be found in most regions of Indonesia,including Bali. The patriarchal culture in Bali tends to be more rigid because of the Balinese belief that any offspring,especially men,will not only continue the responsibilities of the parents in terms of the social life of the community;however,they also expected to carry out the ceremonies of death for their parents. They are trusted to help their parents reach the creator easily. The Balinese culture has been dominated by patriarchy for a long time and has continued developing to this day. Patriarchal power is increasingly persistent when it comes to power in Bali. As a result, women in Bali are still considered subordinate creatures under the patriarchy’s control and bondage. The phenomenon of premarital pregnancy in Bali is a reflection of the new way that men dominate women. The approach used in this study is Michel Foucault’s theory of power. The method used was qualitative research with in-depth interviews with 18 informants who were native Balinese. This research was conducted in Denpasar, Singaraja,and Badung City. The results of this study found that the social reality of premarital pregnancy in the urban areas of Bali’s Island is inseparable from the influence of the social discourse behind the apparent reality. The discourse then obtains the legitimacy of truth from the family and produces new knowledge to believe the truth. In this social reality,premarital pregnancy has made Balinese women significantly disadvantaged and increasingly subordinated.
其他摘要:Budaya patriarki terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia,termasuk di Bali. Budaya patriarkal di Bali cenderung lebih kaku dan kuat karena kepercayaan Orang Bali,bahwa keturunan,terutama laki-laki, tidak hanya akan meneruskan tanggung jawab orang tua kepada kehidupan sosial masyarakat,tetapi juga diharapkan untuk melaksanakan upacara kematian bagi mereka,dan dipercaya untuk membantu orang tua mencapai pencipta dengan mudah. Budaya Bali yang telah didominasi oleh budaya patriarkal masih terus berkembang hingga hari ini dan masih tetap ada sehingga kekuatan patriarkal semakin kuat berkuasa di Bali. Akibatnya,perempuan di Bali masih menjadi makhluk bawahan kedua hingga sekarang,di bawah kendali dan ikatan patriarki,fenomena kehamilan pranikah di Bali merupakan cerminan dari cara baru dominasi lakilaki terhadap perempuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kekuasaan Michel Foucault. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan data primer berupa wawancara mendalam dengan 18 informan yang merupakan orang asli Bali. Penelitian ini dilakukan di kota Denpasar, Singaraja,dan Badung. Hasil penelitian menemukan bahwa realitas sosial kehamilan pranikah yang terjadi di daerah perkotaan Pulau Bali tidak terlepas dari pengaruh wacana sosial di balik kenyataan yang tampak. wacana itu kemudian mendapatkan legitimasi kebenaran dari keluarga dan menghasilkan pengetahuan baru sehingga diyakini kebenarannya. Dalam realitas sosial ini,praktik kehamilan pranikah telah membuat perempuan Bali sangat dirugikan dan menjadi semakin tersubordinasi.