摘要：This study aims to identify the students’ acceptance level of the use of Google Classroom as a platform in Blended-learning and to compare the results between three departments of Language and Arts Department in FKIP of Universitas Riau. Data of this survey research were collected through an online survey using Google form and analyzed descriptively. The survey was distributed to all students and 205 of them responded to the survey coming from three departments: English Language and Arts Department,Indonesian Language and Arts Department,and Japanese Language and Arts Department in FKIP of Universitas Riau. The questionnaires in the survey used Technology Acceptance Model (TAM) proposed by Davis (1986) with four indicators to measure the students’ acceptance: Perceived Usefulness (PU),Perceived Ease of Use (PEU), Behavioral Intention (BI),and Actual System Use (AU). The students’ acceptance levels in terms of Perceived usefulness (62,8%) was in a very good category; Perceived Ease of Use (67,2%) was in a very good category;Behavioral Intention (69%) was in a very good category,and Actual System Use (48,55%) was good category. The result shows that the level of the students’ acceptance of Google Classroom,in general,is Very Good (62%). It means,the students positively accepted Google Classroom as a platform in blended-learning. Behavioral Intention was the indicator with the highest percentage (69%) which explains that students are interested and intend to increase their use of the Google Classroom.Data also shows that out of the three departments,The English Language and Arts Department has the highest average mean score (3.67) followed by the Indonesian Language and Arts Department (3.57) and Japanese Language and Arts Department (3.54). This study implies that English department students experienced more acceptance in using the Google Classroom compared to the other two departments.
其他摘要：Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat penerimaan siswa tentang penggunaan Google Classroom sebagai platform dalam Blended-learning dan untuk membandingkan hasil antara tiga Departemen Bahasa dan Seni di FKIP Universitas Riau. Data penelitian survei ini dikumpulkan melalui survei online menggunakan Google Formulir dan dianalisis secara deskriptif. Survei ini didistribusikan kepada semua siswa dan 205 dari mereka menanggapi survei yang berasal dari tiga departemen: Departemen Bahasa dan Seni Bahasa Inggris, Departemen Bahasa dan Seni Indonesia,dan Departemen Bahasa dan Seni Jepang di FKIP Universitas Riau. Kuesioner dalam survei menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) yang diajukan oleh Davis (1986) dengan empat indikator untuk mengukur penerimaan siswa: Perceived Usefulness (PU), Persepsi Penggunaan yang Mudah (PEU),Behavioral Intention (BI),dan Actual Penggunaan Sistem (AU). Tingkat penerimaan siswa dalam hal manfaat yang dirasakan (62,8%) berada dalam kategori yang sangat baik;Persepsi Kemudahan Penggunaan (67,2%) berada dalam kategori sangat baik;Behavioral Intention (69%) berada dalam kategori sangat baik,dan Penggunaan Sistem Aktual (48,55%) adalah kategori baik. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat penerimaan siswa terhadap Google Classroom,secara umum,Sangat Bagus (62%). Artinya,siswa menerima Google Classroom secara positif sebagai platform dalam blended-learning. Behavioral Intention adalah indikator dengan persentase tertinggi (69%) yang menjelaskan bahwa siswa tertarik dan berniat untuk meningkatkan penggunaan Google Classroom mereka. Data juga menunjukkan bahwa dari tiga departemen,Departemen Bahasa dan Seni Bahasa Inggris memiliki skor rata-rata rata-rata tertinggi (3,67) diikuti oleh Departemen Bahasa dan Seni Indonesia (3,57) dan Departemen Bahasa dan Seni Jepang (3,54). Studi ini menyiratkan bahwa mahasiswa jurusan bahasa Inggris mengalami lebih banyak penerimaan dalam menggunakan Google Classroom dibandingkan dengan dua jurusan lainnya.
