期刊名称:Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro
印刷版ISSN:2337-4713
电子版ISSN:2442-8728
出版年度:2020
卷号:8
期号:1
页码:1-12
DOI:10.24127/hj.v8i1.2626
语种:Indonesian
出版社:Unit Publikasi Ilmiah
摘要:Di Minangkabau poligami merupakan hal yang sudah biasa terjadi pada masa kolonial. Pada masa itu,laki-laki banyak yang mempunyai istri lebih dari satu orang. Mengingat hal itu, penulisan ini penting dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah memang di Minangkabau praktek poligami sering terjadi. Penulisan ini akan menggunakan metode sejarah dengan melihat sumber-sumber pada masa kolonial. Menurut laporan Kolonial Belanda Indisch Verslag terbitan 1931,di Sumatera Barat terdapat sebanyak 271.901 lakilaki yang sudah menikah secara monogami. Sedangkan laki-laki yang beristri dua terdapat sebanyak 20.127 orang. Laki-laki yang beristri tiga orang sebanyak 2.371 orang,dan lakilaki yang mempunyai istri empat terdapat sebanyak 455 orang. Dari jumlah tersebut, Sumatera Barat yang paling banyak berpoligami di antara kota-kota yang ada di Pulau Sumatera.
其他摘要:In Minangkabau polygamy was common during the colonial period. At that time,many men who had more than one wife.With the aim of seeing whether indeed in Minangkabau the practice of polygamy often occurs,this writing will use the historical method by looking at sources in the colonial period. According to the 1931 Dutch Colonial Indisch Verslag report,in West Sumatra there were 271.901 men who were merried in a monogamous manner. While there are 20.127 married men. Men with three wives were 2.371 people,and men who had four wives were 455 people. Of these,West Sumatra has the most polygamy among cities in Sumatra.
关键词:Hindia Belanda;sejarah keluarga;pernikahan
其他关键词:Netherlands East Indies;history of the family;marriage