摘要:Maraknya penyimpangan sosial yang terjadi pada siswa saat ini disebabkan oleh kebiasaan negatif yang membudaya dalam kehidupan sehari-hari. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh serinya siswa terpapar konten negatif seperti media sosial,sinetron,maupun lingkungan sekitar yang tidak mendukung pembentukan karakter positif. Sehingga kebiasaan atau budaya tersebut juga terbawa hingga ke sekolah. Melalui budaya terimakasih dan meminta maaf ini lah diharapkan mampu meminimalisir budaya negatif tersebut. Budaya terimakasih dan meminta maaf yang nantinya menjadi budaya sekolah juga diharapkan mampu membentuk karakter anak. Adanya pembudayaan yang bercorak Jawa juga menguatkan penguatan karakter karena dalam budaya Jawa budaya jawa terdapat transformasi karakter berupa cinta damai,toleransi,peduli lingkungan,menghargai,jujur,dan rendah hati. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi,guru,kepala sekolah,dan wali murid SD N 15 Mangkubumen Lor penelitian ini menggunakan kualitatif dengan studi kasus.pengumpulan data menggunakan wawancara,observasi,dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan budaya meminta maaf dan berterima kasih bertransformasi menjadi budaya sekolah yang positif,dimana siswa mempunyai bekal kesantunan berbahasa maupun berperilaku,selain itu munculnya karakter bertnggung jawab,jujur,rendah hati,jujur,toleransi dan saling menghormati .
其他摘要:The rise of social deviations that occur in students today is caused by negative habits that are entrenched in everyday life. The deviation is caused by the series of students exposed to negative content such as social media,soap operas,and the environment that does not support the formation of positive characters. So that these habits or culture also carry over to school. Through this culture of gratitude and apology it is hoped to be able to minimize this negative culture. Thank you and apologizing culture which later became school culture is also expected to be able to shape the character of children. The existence of Javanese culture also strengthens character strengthening because in Javanese culture there is a transformation of Javanese character in the form of peace,tolerance,care for the environment,respect,honesty and humility. The subjects of this study were students,teachers,principals,and guardians ofstudents of SD N 15 Mangkubumen Lor. This study used a qualitative case study. Data collection used interviews,observation,and documentation. The results showed that with a culture of apology and gratitude transformed into a positive school culture,where students have the provision of language politeness and behavior,besides the emergence of responsible characters,honest,humble,honest,tolerance and mutual respect.