摘要:Essential oils are used as raw materials in the flavors and fragrances industry. Essential oils contain active compounds that are volatile at ambient temperature so that it is unstable to environmental changes. Complex coacervation is one of the techniques used in the encapsulation process to protect the active material. Essential oil blends were encapsulated by gelatin and maltodextrin as wall material and sodium tripolyphosphate as crosslinking agent. The objective of this study was to analyze the effect of the proportion between essential oils, wall material, and crosslinking agents on the yield, loading capacity, and encapsulation efficiency. The results showed that the optimum formulation for microcapsules was the essential oil and wall material ratio 1:2 and crosslinking agent concentration of 3%, with the yield of 45.18%, loading capacity of 5.37%, and encapsulation efficiency of 92.20%. The microcapsule size obtained was 0.1475 μm with polydispersity index of 0.410.
其他摘要:Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku pada industri perisa dan wewangian. Minyak atsiri memiliki senyawa aktif yang mudah menguap pada suhu ruang sehingga tidak stabil terhadap perubahan lingkungan. Koaservasi kompleks adalah salah satu teknik yang digunakan dalam proses enkapsulasi untuk melindungi senyawa aktif. Campuran minyak atsiri dienkapsulasi menggunakan gelatin dan maltodekstrin sebagai penyalut dan sodium tripolifosfat sebagai crosslinking agent. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perbandingan antara minyak atsiri, penyalut dan crosslinking agent terhadap tiga parameter yaitu yield, loading capacity, dan efisiensi enkapsulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah mikrokapsul dengan perbandingan minyak atsiri dan penyalut adalah 1:2 dan konsentrasi crosslinking agent 3%, dengan yield 45,18%, loading capacity 5,37% dan efisiensi enkapsulasi 92,20%. Ukuran mikrokapsul yang didapatkan adalah 0,1475 μm dengan indeks polidispersitas 0,410.