摘要:Society 5.0 is a condition of society that is integrated with technology. This is closely related to the 4.0 industrial revolution which is also known as the disruption era. This reality is both a challenge and an opportunity for educators as part of society 5.0 in improving the quality of education as a vehicle for building a critical, cultured, creative, and futuristic generation. Based on these thoughts, the long-term objective of this study is to build futuristic pedagogical competencies. The specific target of this research is to find a pedagogical best practice to increase students' digital literacy in the digital era in welcoming society 5.0 in Indonesia. The research model used in this study is a mixed-methods research model. The sample of this research is students of the University of Pendidikan Indonesia in the semester I with 25 respondents. The research instrument was the test material (pretest-posttest) and semistructured interview guidelines. From the data analyzed, that the significant value of 0.000 <0.050 (H0 is rejected). This shows that the mean pretest score is significantly smaller than the average posttest score. In line with this, the results of the interviews show that students are more careful with information obtained from the internet after treatment in learning. In other words, the application of a critical pedagogic model has an impact on improving students' digital literacy.
其他摘要:Society 5.0 merupakan kondisi masyarakat yang terintegrasi dengan teknologi. Hal ini terkait erat dengan revolusi industri 4.0 yang juga dikenal dengan era disrupsi. Realitas ini sekaligus menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pendidik sebagai bagian dari masyarakat 5.0 dalam meningkatkan kualitas pendidikan sebagai wahana membangun generasi yang kritis, berbudaya, kreatif, dan futuristik. Berdasarkan pemikiran tersebut maka tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah membangun kompetensi pedagogik futuristik. Sasaran khusus dari penelitian ini adalah menemukan best practice pedagogis untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa di era digital dalam menyambut masyarakat 5.0 di Indonesia. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian metode campuran. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia semester I sebanyak 25 responden. Instrumen penelitian berupa tes materi (pretest-posttest) dan pedoman wawancara semi terstruktur. Dari data yang dianalisis diperoleh nilai signifikansi 0,000 <0,050 (H0 ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata skor pretes secara signifikan lebih kecil daripada ratarata skor postes. Sejalan dengan hal tersebut, hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa lebih teliti dengan informasi yang diperoleh dari internet setelah dilakukan perlakuan dalam pembelajaran. Dengan kata lain, penerapan model pedagogik kritis berdampak pada peningkatan literasi digital siswa.