摘要:ABSTRACT Catfish hatchery requires technology and engineering to maximize the development and growth of fish. In this research the hormone thyroxine (T4), recombinant growth hormone (G) and mix of thyroxine and growth hormones (GT) were administered by immersion to enhance the development and growth of stripped catfish larvae. Research was using completely randomized design, with four treatments and five replications; A, control; B, thyroxine hormone (T4) 0.1 mg/L; C, T4 and G (GT) (0.1 mg/L and 10 mg/L); and D, G 10 mg/L. Immersion was performed for one hour. Results showed that the rate of yolk absorption at 16 hours post immersion was higher (P<0.05) in treatment B (96.98%) compared with treatments A (18.54%), C (20.59%), and D (32.90%). Larval growth of treatments B (24.85 mm) and C (24.00 mm) was higher (P<0.05) compared with treatments A (21.71 mm) and D (23.18 mm). Survival among treatments were similar (P>0.05). The size of liver cell and cytoplasm of treated larvae were larger than the control. Behavior of fish in the treatments B and C showed more active than the treatments A and D. Thus, combination of thyroxine and recombinant growth hormone treatment (C) has an efficient of yolk utilization, and higher in development and growth of stripped catfish larvae. Keywords: thyroxine, growth hormone, yolk absorption, growth, stripped catfish ABSTRAK Pembenihan ikan patin membutuhkan teknologi dan rekayasa untuk memaksimumkan perkembangan, dan pertumbuhan ikan. Pada penelitian ini dilakukan pemberian hormon tiroksin (T4), hormon pertumbuhan rekombinan (G) serta hormon gabungan antara hormon tiroksin dan hormon pertumbuhan (GT) melalui perendaman untuk memacu perkembangan dan pertumbuhan larva ikan patin siam. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap, dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan; A, kontrol; B, hormon tiroksin (T4) 0,1 mg/L; C, T4 dan G (GT) (0,1 mg/L dan 10 mg/L); dan D, G 10 mg/L. Perendaman dilakukan selama satu jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju penyerapan kuning telur pada jam ke-16 setelah perendaman lebih cepat (P<0,05) pada perlakuan B (96,98%) dibandingkan dengan perlakuan A (18,54%), C (20,59%), dan D (32,90%). Pertumbuhan larva yang diberi perlakuan B (24,85 mm) dan C (24,00 mm) lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan A (21,71 mm) dan D (23,18 mm). Tingkat kelangsungan hidup antarperlakuan tidak berbeda (P>0,05). Ukuran sel dan sitoplasma hati ikan perlakuan relatif lebih besar dibandingkan kontrol. Tingkah laku ikan pada perlakuan B dan C lebih aktif dibandingkan perlakuan A dan D. Dengan demikian kombinasi hormon tiroksin dan hormon pertumbuhan rekombinan secara bersama (C) memiliki efisiensi pemanfaatan kuning telur, perkembangan, dan pertumbuhan lebih tinggi pada larva ikan patin. Kata kunci: tiroksin, hormon pertumbuhan, penyerapan kuning telur, pertumbuhan, ikan patin siam