首页    期刊浏览 2025年02月19日 星期三
登录注册

文章基本信息

  • 标题:The Phenotype of Diploid and Triploid F1 of Female Kohaku and Sanke Koi with Males White and Red Koi
  • 本地全文:下载
  • 作者:. Alimuddin ; K. Sumantadinata ; Yani Hadiroseyani
  • 期刊名称:Jurnal Akuakultur Indonesia
  • 印刷版ISSN:1412-5269
  • 出版年度:2002
  • 卷号:1
  • 期号:3
  • 页码:97-100
  • 语种:Indonesian
  • 出版社:Jurnal Akuakultur Indonesia
  • 摘要:This study was done to discover the effect of addition of chromosome number on phenotype F1 hybrid of females kohaku (white-red) and sanke (white-red-black) koi with males white and red koi. The white and red males koi were the F1 of gynogenesis. Spawning of koi was done by hormonal (ovaprim 0,5 ml/kg body weight) and fertilization was done artificially. Triploidization was done by heat shock at 40°C during 1,0-1,5 minutes after 2-3 minute from egg fertilization. Colour analysis was done on 4 months old fish. Triplodization was succeeding on 86,67%. Addition of chromosome number on koi due to triploidization was suppressed the percentage of koi with combination color (kohaku, shiro-bekko, hi-utsuri, and sanke). It was seen on hybridization of sanke vs white koi as much as 5,55%, while on sanke vs red koi reached 45,02%. Hybridization of kohaku vs white koi as well as kohaku vs red koi produced higher percentages of kohaku compared to kohaku vs kohaku. Key words: Phenotype, diploid, triploid, koi fish, hybrid, chromosome Abstrak Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan jumlah set kromosom terhadap fenotipe keturunan persilangan ikan koi kohaku (putih-merah) dan sanke (putih-merah-hitam) betina dengan jantan putih dan merah. Ikan koi jantan putih dan merah merupakan hasil ginogenesis generasi pertama. Pemijahan ikan koi dilakukan dengan rangsangan hormonal ovaprim 0,5 ml/kg induk dengan sistim pembuahan buatan. Triploidisasi dilakukan dengan memberikan kejutan panas 400C selama 1,0-1,5 menit pada saat 2,0-3,0 menit setelah pembuahan telur. Analisis warna dilakukan setelah ikan berumur 4 bulan. Tingkat keberhasilan triploidisasi yang diperoleh cukup tinggi, yaitu sebesar 86,67%. Penambahan jumlah set kromosom ikan koi akibat triploidisasi menurunkan persentase ikan koi yang berwarna kombinasi (putih-merah, putih-hitam, merah-hitam dan putih-merah-hitam) sebesar 5,55% untuk persilangan sanke vs putih, dan 45,02% untuk persilangan sanke vs merah. Tingginya penurunan koi warna kombinasi diduga disebabkan adanya dominansi warna tertentu, misalnya dominansi warna hitam yang persentasenya meningkat sebesar 31,7% pada persilangan sanke vs merah. Pada persilangan kohaku dengan koi putih dan dengan koi merah, persentase kohaku lebih besar daripada perkawinan normal kohaku yang diperoleh pada tahap pertama. Persentase kohaku dari perkawinan normal kohaku hanya sebesar 18,6%, sedangkan kohaku vs putih atau dengan merah adalah sekitar 27% untuk triploidisasi dan 33% untuk persilangan normal. Tingkat kelangsungan hidup ikan normal lebih besar daripada ikan hasil triploidisasi, kecuali persilangan sanke vs putih. Kata kunci : Fenotipe, diploid, triploid, ikan koi, hibrid dan kromosom
国家哲学社会科学文献中心版权所有